JOB
SEEKER DAN JOB CREATOR
Manusia
merupakan salah satu ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka bumi ini di antara
ciptaanNya yang lain, karena manusia dianugerahkan akal dan fikiran oleh
sang pencipta. Di samping itu, manusia yang terlahir ke muka bumi ini
merupakan seorang pemenang, yang telah berhasil mengalahkan ratusan juta sel
sperma yang bakal menjadi embrio dalam kandungan yang kelak menjadi seorang
manusia.
Apakah kita sudah menjadi pemenang sejati ? Pertanyaan tersebut tentunya
menjadi batu loncatan bagi kita semua yang telah dilahirkan dari rahim ibu kita
masing-masing ke muka bumi ini. Menjadi pemenang sejati tentunya akan
dibuktikan dengan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, yang menghasilkan
suatu karya dan dapat bermanfaat bagi orang lain, sehingga kita layak
disebut menjadi seorang pemenang sejati. Dalam hal pembuktiannya tentu
membutuhkan suatu usaha yang pantang menyerah disertai tindakan nyata yang
bermanfaat.
Saat
ini, manusia dihadapkan dalam suatu era globalisasi.
Globalisasi yang telah mengubah cara hidup manusia sebagai individu,
sebagai warga masyarakat dan sebagai warga bangsa. Tidak seorang pun yang dapat
menghindar dari arus globalisasi. Setiap individu dihadapkan pada dua pilihan,
yakni dia menempatkan dirinya berperan sebagai pemain dalam arus perubahan
globalisasi, atau dia yang menjadi korban dan terseret derasnya arus
globalisasi. Semua pilihan itu kita sendiri yang menentukannya, mau jalan mana
yang akan kita jalani sesuai kemampuan individu itu masing-masing. Arus
globalisasi juga masuk dalam wilayah pendidikan dengan berbagai implikasi dan
dampaknya, baik positif ataupun negatif.
Bagi generasi muda seperti saat ini, hal tersebut tentunya menjadi sebuah
tantangan yang harus dijawab, karena peran generasi muda memiliki posisi yang
sangat penting. Dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini yang sangat ketat
akan persaingan, generasi muda Indonesia harus mengubah pola pikir yang selama
ini telah membudaya yaitu tidak lagi berpikir hanya untuk mencari kerja saja (job seeker),
melainkan harus mampu untuk menciptakan lapangan pekerjaan itu sendiri (job creator)
dengan cara berwirausaha ataupun berbisnis.
Seperti Filosof
Confisius (551-479 SM) yang mengatakan “Kehidupan memang begitu cepat
berputar, tinggal manusia yang menjalaninya.” Untuk melangkah sukses ke depan,
menurutnya, lakukanlah apa saja yang bermanfaat tetapi harus memilih pekerjaan
yang disukai guna menumpuk penghasilan hingga sepanjang hidup. Maksudnya,
dengan kesungguhan agar dapat meraih harapan yang gemilang. Memang, perbedaan
antara orang sukses dengan orang-orang biasa adalah bukan karena kurangnya
pengetahuan tetapi lebih kepada kurangnya kemauan dan rasa ingin tahu atau
untuk mencoba sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi orang banyak.
Dari uraian di atas, jelas bahwa yang terpenting bagi manusia khususnya
generasi muda adalah kemauan dan kerja keras. Dengan kemauan dan kerja keras
yang tinggi tentunya generasi muda Indonesia akan semakin dekat dengan yang
namanya pintu kesuksesan dalam berwirausaha ataupun berbisnis. Generasi muda
tidak perlu takut akan namanya kegagalan, sebab kegagalan merupakan suatu
proses untuk menuju keberhasilan. Habiskanlah masa-masa kegagalanmu di saat
kamu muda, sehingga di saat kamu tua kelak kamu tidak mengalami lagi yang
namanya kegagalan, kamu hanya tinggal menikmati, merasakan dan istirahat saja
di masa tuamu kelak.
Hal ini tentunya harus mendapat dukungan dari berbagai pihak baik pemerintah,
orang tua, lingkungan sekitar, maupun sekolah atau bahkan perguruan tinggi,
agar generasi muda semakin memiliki semangat dalam berwirausaha ataupun
berbisnis. Dengan demikian, pola pikir generasi muda yang telah membudaya yaitu
pola pikir yang hanya ingin mencari pekerjaan saja dapat teratasi dengan
sendirinya.
Dengan dukungan tersebut, generasi muda akan mempunyai rasa percaya diri dalam
membuka usaha. Secara otomatis, apabila usaha tersebut terealisasi dengan baik
dan benar maka sudah pasti akan membuka atau menciptakan lapangan pekerjaan (job
creator) sehingga generasi muda tidak lagi dihadapkan dengan yang namanya
pengangguran. Di samping itu, dapat membantu mengurangi beban pemerintah
dalam mengatasi pengangguran di negara kita Indonesia tercinta ini.
Semakin banyak generasi muda menjadi entrepreneur maka
negara Indonesia kita tercinta ini akan semakin makmur dan sejahtera. Sehingga dapat
dengan sendirinya, salah satu cita-cita negara Republik Indonesia yang
diidam-idamkan sejak lama dapat tercapai yang tercantum dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada Alinea
ke Empat yaitu “Memajukan Kesejahteraan Umum”.
Penutup
Sebaiknya masyarakat
maupun generasi muda kita saat ini termasuk alumni perguruan tinggi tidak hanya
berorientasi terhadap job seeker saja (pencari kerja)
melainkan harus berorientasi terhadap job creator (pencipta
lapangan kerja). Hal ini disebabkan, banyaknya sisi negatif yang dihasilkan
dari job seeker (pencari kerja) jika dibandingkan dengan job
creator (pencipta lapangan kerja),
yang dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan dan pengangguran
dengan terciptanya lapangan kerja baru melalui cara berwirausaha ataupun
berbisnis itu sendiri.
Di samping itu, percuma seseorang mencoba untuk
menjadi pengusaha bila tidak memiliki jiwa wirausaha dan pemimpin. Jiwa
wirausaha dan pemimpin ini maksudnya yakin dan penuh percaya diri, memiliki
kecepatan membaca dan menangkap peluang yang ada, kecepatan bertindak dan
berani untuk mengambil resiko. Seorang wirausahawan harus punya kemampuan
menjual dan menyenangi tantangan dan kompetisi, lalu ada pula mental tahan
banting dan terakhir tidak cepat puas diri.