Jumat, 06 April 2012

Investasi Dan Penanaman Modal

Investasi Dan Penanaman Modal
1.     Investasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi dalam perekonomian suatu negara :
Pertama, prospek ekonomi dimasa yang akan datang.
Kedua, keuntungan yang dicapai oleh pihak perusahaan.
Ketiga, perubahan dan perkembangan teknologi.
Keempat, kestabilan perekonomian negara.
Kelima, tingkat suku bunga.
Investasi sendiri didalam perekonomian memiliki peran yang sangat penting didalam menentukan besar kecilnya pendapatan nasional, yakni dengan proses angka pengganda investasinya. Dengan kata lain, perubahan sedikit saja dalam investasi, akan menyebabkan perubahan pendapatan nasional dengan prosentase/jumlah yang jauh lebih besar.
2.     Penanaman Modal Dalam Negeri
Investasi dari penanaman modal mulai diarahkan pada usaha untuk :
·         Memperkokoh struktur industri dalam negeri secara umum.
·         Prioritas juga ditujukan kepada industri agar mampu menciptakan mesin-mesin produksi sendiri.
·         Diarahkan pada proses penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya.
·         Dapat menyebar ke luar daerah pulau jawa. Beberapa sebab mengapa pulau jawa masih menjadi konsentrasi penanaman modal :
Investor lebih berorientasi pada pasar, dan pulau jawalah yang memenuhi kriteria tersebut.
Pulau jawa relatif lebih memiliki fasilitas dan infrastruktur yang lebih lengkap dibanding wilayah yang lainnya.
3.     Penanaman Modal Asing
Masuknya modal asing menimbulkan pro dan kontra dalam menanggapinya. Beberapa alasan yang bersifat ekonomi yang menentang masuknya penanaman modal asing adalah :
·        Pertama, didalam kenyatannya sangat jarang perusahaan multinasional bersedia menanamkan kembali keuntungan yang diperoleh di negara-negara berkembang.
·        kedua, dilihat dari kepentingan neraca pembayaran, perusahaan-perusahaan multinasional dapat menyebabkan berkurangnya penerimaan devisa negara.
·        Ketiga, meskipun perusahaan multinasional turut menyetor pajak kepada negara, namun mereka juga sering mendapatkan keringanan pajak dari pemerintah, serta perlindungan-perlindungan lainnya.
·        Keempat, tidak jarang tujuan transfer teknologi tidak dapat berjalan dengan lancar.
Sedangkan pendapat yang bersifat non-ekonomi diantaranya :
·         Perusahaan multinasional sering memiliki kedudukan sebagai perusahaan monopolis.
·         Perusahaan multinasional tidak jarang hanya memproduksi komoditi untuk kalangan tertentu saja.
·         Perusahaan multinasional dapat mempertajam kesenjangan sosial.
·         Perusahaan multinasional dapat menggunakan kekuatan ekonomi untuk menekan pemerintah.
·         Perusahaan multinasional dapat menekan pajak lokal dengan “transfer pricing”.
Beberapa alasan negara Indonesia masih banyak membutuhkan uluran penanaman modal asing :
·         Kemampuan menabung masyarakat Indonesia yang belum sempurna, sehingga kebutuhan modal dalam negeri masih kurang.
·         Masih banyak sektor yang belum dapat dikelola sendiri oleh tenaga maupun manajemen dalam negeri.
·         Belum efisiennya produk untuk jenis-jenis komoditi tertentu, sehingga lebih menguntungkan jika diserahkan pengelolaannya kepada investor asing.
·         Meskipun masih sedikit, kita dapat belajar dan mencoba proses transfer “kemampuan” dari para perusahaan multinasional tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar