Hukum
Perjanjian
Macam – macam perjanjian
1.
Perjanjian
dengan cuma – cuma dan perjanjian dengan beban
Perjanjian dengan cuma-cuma ialah suatu
perjanjian dimana pihak yang satu memberikan suatu keuntungan kepada pihak lain
tanpa menerima suatu manfaat bagi dirinya sendiri (pasal 1314 ayat 2 KUHP)
Perjanjian dengan beban ialah suatu
perjanjian dimana salah satu pihak memberikan suatu keuntugan kepada pihak lain
dengan menerima suatu manfaat bagi dirinya sendiri.
2.
Perjanjian sepihak dan perjanjian timbal balik
Perjanjian sepihak adalah suatu
perjanjian dimana hanya terdapat kewajiban pada salah satu pihak saja.
Perjanjian timbal balik adalah suatu perjanjian yang memberikan kewajiban dan
hak kepada kedua belah pihak
3. Perjanjian
konsensuil, formal dan riil
Perjanjian konsensuil ialah perjanjian
dianggap sah apabila ada kata sepakat antara kedua belah pihak yang mengadakan
perjanjian tersebut. Perjanjian formal ialah perjanjian yang harus dilakukan
dengan suatu bentuk tertentu yaitu dengan cara tertulis. Perjanjian riil ialah
perjanjian dimana selain diperlukan adanya kata sepakat, harus diserahkan
Untuk sahnya suatu
perjanjian diperlukan 4 syarat, yaitu :
1. Sepakat
mereka yang mengikat dirinya.
2. Kecakapan
untuk membuat suatu perjanjian
3. Suatu
hal tertentu.
4. Suatu
sebab yang halal.
Dalam
syarat – syarat untuk sahnya suatu perjanjian telah diterangkan bahwa, apabila
suatu syarat obyektif tidak terpenuhi, maka perjanjiannya adalah batal demi
hukum (null and void). Dalam hal demikian maka secara yuridis dari semula tidak
ada suatu perjanjian dan tidak ada pula suatu perikatan antara orang – orang
yang bermaksud membuat perjanjian itu.
Menurut
azas konsensualitas, suatu perjanjian dilahirkan pada detik tercapainya sepakat
atau persetujuan antara kedua belah pihak mengenai hal – hal yang pokok dari
apa yang menjadi obyek perjanjian. Sepakat adalah suatu persesuaian paham dan
kehendak antara dua pihak tersebut. Apa yang dikehendaki oleh pihak yang satu
adalah juga dikehendaki oleh pihak yang lainnya, meskipun tidak sejurusan
tetapi secara bertimbal balik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar